Aku menutup ikon pemberitahuanku di facebook dengan sedikit gusar. Tidak ada satupun komen, like, ataupun pesan darinya. Dia tidak mengontakku sama sekali. Aku tak percaya ini. Argh..
Aku menggerak-gerakkan mouse ditanganku dengan malas. Hatiku kosong. Dadaku sesak. Berkali-kali aku harus menghela napas. Sekedar mengeluarkan karbon fioksida yang rasanya menyumbat paru-paru, melumpuhkan semua saraf, dan menyedot semua energiku. Hei, bagaimana mungkin semua hal tidak masuk akal yang terjadi padaku ini hanya disebabkan tidak adanya kontak darinya. Kurasa aku sudah mulai gila sekarang.
Namanya Aurigo Araska. Dialah yang mengobrak-abrik hatiku seperti ini. Seorang kakak kelas SD yang sedang menyelesaikan studi S1nya di Semarang dan mengontakku kembali empat bulan yang lalu melalui facebook setelah hampir enam tahun tidak pernah bertemu.
Dia masih mengingatku. Dia juga masih menghafal nama lengkapku. Dia menceritakan kembali kisah-kisah masa lalu. Saat kita masih sama-sama ingusan. Saat kita masih sama-sama suka main petak umet bersama. Dan saat kita, sama-sama tidak mengerti apa itu cinta...
Lewat obrolan-obrolan singkat difacebook yang terus berlangsung, kami mulai dekat kembali. Jujur saja, aku sangat senang dengan kedekatan kami ini. Bersamanya, aku merasa menemukan sosok seorang kakak laki-laki yang selama ini kuidam-idamkan. Sementara dia sendiri.. Entahlah seperti apa dia menganggapku.
Dia sering menulisku di status facebooknya. Menulis namaku, Aurelia Andini secara terang-terangan. Memanggilku my little heart, mencoba merayuku.. Coba bayangkan bagaimana perasaanmu jika kau ada diposisiku.
Serba salah? Pastinya. Apalagi saat itu statusnya sedang berpacaran dengan seorang cewek dasala kota sebelah. Awalnya aku mengabaikannya, tapi lama-lama, aku merasa dia berusaha memberikan sinyal-sinyal kepadaku. Bukan sinyal hp tentunya, sinyal cinta.
Aku gerah. Merasa bukan hubungan seperti itulah yang kuharapkan darinya. Dan aku memutuskan untuk menjauhinya untuk beberapa saat.
Beberapa saat berselang, dia sudah tidak menggangguku lagi. Mungkin dia sudah capek. Ya jelaslah, untuk apa dia mengurusiku yang tidak jelas ‘juntrungannya’ ini sementara ada banyk cewek cantik mengantri jadi pacarnya. Damn.. Wajahnya seperti dewa yunani, ganteng sekali. Siapa yng tidak mau jadi pacarnya?
Aku malu sekali, tapi harus kuakui aku kesepian saat ini. Rasanya seperti ada yang hilang jika dia tidak ada kontak darinya.
Aku mulai kelimpungan. Sebenarnya aku ini kenapa? Bukankah ini yang aku mau? Tapi kenapa sekarang aku malah menanti komentar-komentar darinya di facebook, lalu memekik sekencng-kencngny jika ia bena-benar menulis di dindingku,menyukai statusku, atau mengomentari fotoku.
Aku masih saja menggerak-gerakkan mouse ditanganku. Tanpa kusari, aku sudah membuka-buka profilnya. Ingin rasanya aku tertawa saat menyadarinya. Beginilah aku jika dia tidak mengontakku sama sekali. Berbuat gila dengan membongkar-bongkar profil facebooknya hanya untuk mencari tahu apa yang sedang dilakukannya, sedang dirasakannya.. Hanya untuk mengetahui itu.
To Be Continued...
Aku dan Blogku
3 tahun yang lalu
0 komentar on "Aku...Yang Tidak Pernah Melihatmu.."
Posting Komentar