Sabtu, 15 Februari 2014

Dear My Future Husband

Diposting oleh Your Sunday Morning di 05.31
Selamat malam calon imamku..
Tunggu.. Tunggu..
Aku sedang tertawa keras membaca judul tulisanku ini..
Kenapa?
Karena aku bahkan tak tahu rupa penerima suratku ini..
Iya, kamu masih kabur calon imamku..
Kamu masih disembunyikan Allah sekarang..
Benarkan?
Tapi aku sungguh berharap kamu membaca surat ini sebelum membacakan ijab qabul untukku kelak..
Kenapa? Karena aku tidak ingin kamu menyesal memilihku..

Untuk calon imamku yang entah dimana sekarang..
Ada banyak sekali hal yang ingin kubagi denganmu..
Tolong baca pelan-pelan..
Baca dengan sabar dan teliti..
Supaya kamu benar-benar tahu seperti apa aku..

Untuk calon imamku,
calon mamummu ini nakal sekali..
Waktu SMA dulu sering dikeluarkan dari kelas gara-gara lupa mengerjakan PR..
Waktu SMP pernah masuk BK gara-gara menyiram teman saat ulang tahun..
Waktu SD sering disuruh berdiri di depan kelas gara-gara ramai sendiri waktu pelajaran..
Daaan sederet kenakalan lain yang tidak bisa calon makmummu tulis di sini..

Calon makmummu ini juga pikunan.
Keras kepala..
Cengeng..
Cerewet setengah mati..
Cemburuan..
Berantakan..
Tukang panik..
Phobia darah..
Pecinta drama..
Haha lihat, calon makmummu ini kekanakan sekali kan?

Untuk calon imamku,
calon makmummu ini benar-benar banyak kurangnya..
Kamu tahu? Calon makmummu ini masih sering bergosip dengan teman-temannya..
Kadang, masih mengumpat secara tak sengaja..
Juga masih belum bisa berhijab dengan benar..
Calon makmummu masih belajar sekarang..
Terus belajar memperbaiki dirinya..
Supaya nanti, saat kamu meminangku, aku sudah sedikit lebih pantas bersanding denganmu..

Calon imamku yang masih abu, kalau memang kamu jodohku, aku harap kamu mencintaiku dengan segala kekuranganku itu..
Semoga Allah menyegerakan semua yang baik itu ya..

Dari calon makmummu..

PS: Ternyata, di akhir surat ini air mataku mengalir deras, entah kenapa..




0 komentar on "Dear My Future Husband"

Posting Komentar

Sabtu, 15 Februari 2014

Dear My Future Husband

Diposting oleh Your Sunday Morning di 05.31
Selamat malam calon imamku..
Tunggu.. Tunggu..
Aku sedang tertawa keras membaca judul tulisanku ini..
Kenapa?
Karena aku bahkan tak tahu rupa penerima suratku ini..
Iya, kamu masih kabur calon imamku..
Kamu masih disembunyikan Allah sekarang..
Benarkan?
Tapi aku sungguh berharap kamu membaca surat ini sebelum membacakan ijab qabul untukku kelak..
Kenapa? Karena aku tidak ingin kamu menyesal memilihku..

Untuk calon imamku yang entah dimana sekarang..
Ada banyak sekali hal yang ingin kubagi denganmu..
Tolong baca pelan-pelan..
Baca dengan sabar dan teliti..
Supaya kamu benar-benar tahu seperti apa aku..

Untuk calon imamku,
calon mamummu ini nakal sekali..
Waktu SMA dulu sering dikeluarkan dari kelas gara-gara lupa mengerjakan PR..
Waktu SMP pernah masuk BK gara-gara menyiram teman saat ulang tahun..
Waktu SD sering disuruh berdiri di depan kelas gara-gara ramai sendiri waktu pelajaran..
Daaan sederet kenakalan lain yang tidak bisa calon makmummu tulis di sini..

Calon makmummu ini juga pikunan.
Keras kepala..
Cengeng..
Cerewet setengah mati..
Cemburuan..
Berantakan..
Tukang panik..
Phobia darah..
Pecinta drama..
Haha lihat, calon makmummu ini kekanakan sekali kan?

Untuk calon imamku,
calon makmummu ini benar-benar banyak kurangnya..
Kamu tahu? Calon makmummu ini masih sering bergosip dengan teman-temannya..
Kadang, masih mengumpat secara tak sengaja..
Juga masih belum bisa berhijab dengan benar..
Calon makmummu masih belajar sekarang..
Terus belajar memperbaiki dirinya..
Supaya nanti, saat kamu meminangku, aku sudah sedikit lebih pantas bersanding denganmu..

Calon imamku yang masih abu, kalau memang kamu jodohku, aku harap kamu mencintaiku dengan segala kekuranganku itu..
Semoga Allah menyegerakan semua yang baik itu ya..

Dari calon makmummu..

PS: Ternyata, di akhir surat ini air mataku mengalir deras, entah kenapa..




0 komentar:

Posting Komentar

 

Your Sunday Morning.. Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipietoon Blogger Template Image by Online Journal